Pada tanggal 20 hingga 26 Maret 2024, Kawasan Benteng Rotterdam Kota Makassar menjadi pertemuan dalam upaya pelestarian warisan budaya di Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini juga melibatkan akademisi sekaligus dosen arkeologi Unhas yakni Yusriana, S.S., M.A., sebagai tim studi pelindungan Benteng Rotterdam Makassar.
Kegiatan yang melibatkan berbagai instansi seperti BPK Wilayah XIX, PPNPN, Museum dan Cagar Budaya, BPBD, serta Pemerintah Kelurahan Bulogading Kota Makassar, studi ini dianggap sebagai langkah penting dalam memahami dan melestarikan Benteng Rotterdam yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dalam kegiatan ini dilakukan berbagai metode seperti mengamati secara pasif dan juga melibatkan penelitian yang mendalam untuk mengidentifikasi potensi risiko dan solusi untuk menjaga keberlangsungan Benteng Rotterdam.
Studi ini mencakup berbagai aspek, termasuk analisis struktural, penilaian potensi kerusakan lingkungan, dan upaya untuk melibatkan masyarakat lokal dalam proses pelestarian. Selain itu, rencana mitigasi bencana juga menjadi fokus utama, mengingat lokasi Benteng Rotterdam yang berada di dekat pantai dan rentan terhadap ancaman lingkungan dan bencana alam. Kegiatan ini nantinya meningkatkan kesadaran dan perhatian publik terkait akan pentingnya pelestarian warisan budaya akan semakin meningkat di masyarakat, sehingga Benteng Rotterdam dan situs bersejarah lainnya dapat terjaga untuk dinikmati oleh generasi mendatang.